Pembungaan: Masa Kritis Pongamia
Meskipun Pongamia tahan terhadap cuaca ekstrem, termasuk panas dan banjir, tetapi kelemahannya adalah pembungaan dan kegagalan menghasilkan biji yang baik. Cuaca terlalu kering dan terlalu basah menjelang dan saat periode pembungaan wajib dihindari. Hasil ekstrem, kegagalan panen biji pernah terjadi pada tahun 2021. Hal ini akibat dari pembungaan yang buruk pada tahun 2020. Pada saat itu terlalu banyak hujan saat pembungaan. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya pembentukan biji, karena berkurangnya aktivitas lebah dan memengaruhi penyerbukan.
Curah hujan tinggi pada bulan Oktober dan November dapat menunda panen karena terhambatnya penyerbukan dan proses pengamatangan biji. Berdasarkan pengamatan di South Johnstone, lokasi dengan curah hujan tinggi, tampaknya terdapat potensi kerusakan serangga yang lebih besar di daerah dengan curah hujan tinggi.
Percobaan penyerbuk dilakukan untuk menilai peran pengunjung bunga dalam penyerbukan dan pembentukan buah. Pada kondisis tertutup semua bunga berhasil terserbuki dan menjadi buah, tetapi pada kondisi penyerbukan terbuka, pembentukan buah berkisar antara 15% hingga 18%.
Masa anthesis (pematangan bunga) terjadi antara pukul 08.00 dan 10.00 dengan puncak anthesis antara pukul 08.00 dan 08.30. Umur bunga hanya 1 hari. Pelepasan pollen (serbuk sari) terjadi 1–2 jam sebelum anthesis.
Pollen tetap viabel sepanjang hari dengan maksimum perkecambahan (96,15%) bertepatan dengan waktu anthesis. Sedangkan, panjang tabung pollen maksimum (0,54 ± 0,10) diamati selama pukul 10.00. Kepala putik tetap reseptif selama 8 jam setelah anthesis, dengan maksimum reseptivitas terlihat 2 jam setelah anthesis (82% dari perkecambahan pollen) dan itu bertepatan dengan waktu di mana panjang tabung pollen maksimum tercatat. Putik bunga lebih panjang daripada benang sari, menunjukkan bahwa bunga tersebut tampaknya beradaptasi untuk penyerbukan silang. Terdapat tiga belas jenis serangga yang menyerbuki bunga Pongamia dimana spesies Megachile lebih melimpah dibandingkan spesies Apis, Xylocopa, dan pengunjung bunga lainnya
by: Dr.(c) Dadang Gusyana, S.Si, MP.

