Peranan Mikoriza  Mycovir di Pongamia

Gambar: Aplikasi Mycovir Gold pada bibitan tanaman Pongamia meningkatkan kecepatan pertumbuhan akar, memperbanyak nodule untuk proses penambatan nitrogen dan perlindungan terhadap penyakit tular tanah dan keracunan logam berat.

Peranan Mikoriza  Mycovir di Pongamia

Mikoriza vesikular-arbuskular (MVA) dapat meningkatkan penyerapan fosfor dan nutrisi lainnya, yang memungkinkan tanaman tumbuh dan berproduksi di tanah yang mungkin kekurangan nutrisi.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa Pongamia telah berasosiasi positif dengan berbagai spesies mikoriza (MVA) (Jamaluddin, 2005). Selvaraj dkk. (1996) melaporkan bahwa respons pertumbuhan keseluruhan paling baik dengan aplikasi mikoriza jenis Glomus mosseae dari tiga jamur mikoriza arbuskular yang diinokulasi.

Rahangdale dan Gupta (2001) juga melaporkan manfaat penambahan MVA ke Pongamia. Wani dan Sreedevi (2007) menemukan bahwa inokulasi mikoriza arbuscular meningkatkan perkembangan Pongamia pada fase pembibitan sebesar 92% dan lingkar batang sebesar 46% dibandingkan dengan kontrol pada tiga bulan setelah tanam di persemaian.

Mutka (2010) menyimpulkan bahwa Pongamia tumbuh baik di tanah bermasalah. Inokulasi dengan kombinasi Rhizobium, fosfobakteri, dan VAM akan meningkatkan perkembangan fase generatif. Mikoriza merupakan simbiosis asosiasi antara jamur dan tanaman yang mengkolonisasi jaringan korteks akar tanaman, yang terjadi selama masa pertumbuhan aktif tanaman tersebut.

Penggunaan mikoriza telah dimanfaatkan oleh beberapa petani dan peneliti di Indonesia. Mikoriza yang banyak diteliti ialah golongan endomikoriza yaitu Vesikular Arbuskular Mikoriza (VAM). Fosfat (P) ialah unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman memperoleh unsur P seluruhnya dari tanah atau dari pemupukan dan hasil dekomposisi serta mineralisasi bahan organik.

Semua faktor yang berperan dalam menentukan kecepatan difusi P ke akar dan perkembangan akar di dalam tanah akan menentukan ketersediaan P bagi tanaman. Faktor tersebut antara lain ialah faktor tanah (kelembaban, kapasitas menyangga, suhu) dan faktor tanaman (panjang akar, kerapatan akar, dan infeksi akar). Dimana miselium VAM dapat berperan dalam penyerapan hara terutama P menjadi lebih besar.

Jaringan hipa eksternal dari mikoriza akan memperluas bidang serapan air dan hara. Disamping itu ukuran hifa yang lebih halus dari bulu-bulu akar memungkinkan hifa dapat menyusup ke pori-pori tanah yang paling kecil (mikro) sehingga hipa bisa menyerap air pada kondisi kadar air tanah yang sangat rendah. Serapan air yang lebih besar oleh tanaman bermikoriza, juga membawa unsur hara yang mudah larut dan terbawa oleh aliran masa seperti N, K dan S. sehingga serapan unsur tersebut juga makin meningkat.

Disamping serapan hara melalui aliran masa, serapan P yang tinggi juga disebabkan karena hipa mengeluarkan enzim phosphatase yang mampu melepaskan P dari ikatan-ikatan spesifik, sehingga tersedia bagi tanaman. Mikoriza juga diketahui berinteraksi sinergis dengan bakteri pelarut fosfat atau bakteri pengikat nitrogen.

Mikoriza dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui perlindungan tanaman dari patogen akar dan unsur toksik. Struktur mikoriza dapat berfungsi sebagai pelindung biologi bagi terjadinya patogen akar.

Mikoriza dapat melepaskan antibiotik yang dapat mematikan patogen. Mekanisme perlindungan dapat diterangkan sebagai berikut :

  1. Hipa (mantel) dari mikoriza dapat berfungsi sebagai barier masuknya pathogen
  2. Mikoriza menggunakan hampir semua kelebihan karbohidrat dan eksudat lainnya, sehingga tercipta lingkungan yang tidak cocok untuk patogen.
  3. Mikoriza dapat mengeluarkan antibiotik yang dapat mematikan patogen.
  4. Akar tanaman yang sudah diinfeksi cendawan mikoriza, tidak dapat diinfeksi oleh pathogen lainnya yang menunjukkan adanya kompetisi.
  5. Mikoriza juga dapat melindungi tanaman dari ekses unsur tertentu yang bersifat racun seperti logam berat.

Mekanisme perlindungan terhadap logam berat dan unsur beracun yang diberikan mikoriza dapat melalui efek filtrasi, menonaktifkan secara kimiawi atau penimbunan unsur tersebut dalam hipa cendawan.

 VAM dapat terjadi secara alami pada tanaman pioneer di lahan buangan limbah industri, tailing tambang batubara, atau lahan terpolusi lainnya. Inokulasi dengan inokulan yang cocok dapat mempercepat usaha penghijauan kembali tanah tercemar unsur toksik.

Jadi, aplikasi mikoriza di Pongamia bukan hanya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena meningkatnya serapan hara. Mikoriza juga berperan dalam meningkatkan ketahanan Pogamia terhadap kekeringan, membantu memproduksi hormon pertumbuhan dan zat pengatur tumbuh, perlindungan dari patogen akar dan unsur toksik.

oleh: Dr.(c) Dadang Gusyana, S.Si, MP.

error: Content is protected !!