Nilai Pasar Pongami: 30-40-200

Nilai Pasar Pongami: 30-40-200

Kenapa 30-40-200? Kandungan minyak dalam biji Pongamia berkisar antara 30-40%, meningkatkan material organik tanah sebesar 40% dan dapat menambat nitrogen dari udara sekiatar 200 kg per hektar.  Kualitas minyak pongamia serupa dengan minyak jarak dan kanola dalam kelompok yang juga mencakup kedelai dan carinata.

Bungkil biji pongamia setelah ekstraksi minyak ditemukan memiliki kandungan nitrogen sekitar 5 hingga 6%, yang dapat digunakan sebagai sumber protein. Polongnya mengandung konsentrasi kalium yang tinggi (sekitar 1 hingga 3%) ditambah dengan kandungan klorin yang tinggi dan memerlukan pengelolaan untuk menghindari deposisi dan pengotoran pada suhu yang umum terjadi pada kondisi pembakaran dan gasifikasi

Secara ekonomis minyak pongamia diperkirakan berharga antara AUD $2,22 dan AUD $0,64 per liter saat dipasok, dengan produksi biji tahunan per pohon berkisar antara 20 hingga 80 kg (dalam cangkang). Dengan populasi 357 tanaman per hektar, kisaran hasil benih 20 hingga 80 kg per pohon setara dengan 7 hingga 29 ton per hektar. Biaya pembelian lahan, pendirian perkebunan, dan penghancuran bahan tanaman merupakan bagian signifikan dari biaya pengiriman minyak Pongamia.

Pemanenan secara mekanis, pemupukan, pengendalian gulma, hama, dan penyakit, penghancuran benih, dan pengiriman minyak ke kilang merupakan beberapa biaya operasional utama. Di India, pohon pongamia dewasa dapat menghasilkan 9 hingga 90-kilogram biji per tahun, yang berarti potensi hasil 900 kg hingga 9.000 kg per hektar. Angka ini sedikit berbeda dari hasil panen di Australia yang berkisar antara 20 kg hingga 80 kg per pohon.

Pongamia pinnata, adalah pohon legum yang menghasilkan hingga 10.000–40.000 biji kaya minyak per pohon dan tumbuh cepat pada tahap vegetatif. Pongamia memiliki gugusan bunga yang menarik untuk hiasan. Pohon ini dihargai karena minyak bijinya, yang memiliki khasiat obat dan pelumas serta potensi untuk dimanfaatkan sebagai biofuel.

Pohon ini juga dikenal sebagai Millettia pinnata, Malapari, Karanja, Indian Beech, dan Honge. Serupa dengan kedelai, pohon Pongamia menghasilkan kacang-kacangan yang tinggi protein dan minyak, tetapi berpotensi menyediakan nutrisi yang jauh lebih banyak per hektar. Pongamia dapat tumbuh subur tanpa irigasi atau pestisida di hampir semua lahan, betapapun terdegradasinya.

Dari pembungaan hingga panen, polong dan biji Pongamia biasanya melewati empat fase perkembangan: hijau awal, tahap polong belum matang; tahap polong setengah cokelat; dantahap polong cokelat tua akhir. Setelah mencapai kematangan benih yang lengkap, kandungan minyak dalam benih tetap konstan dan tidak meningkat seiring bertambahnya usia pohon.

Penelitian di masa mendatang tentang pra-perlakuan dan konversi termokimia pohon tua yang dikeluarkan dari produksi dan residu yang berasal dari pengolahan biji pongamia, seperti polong dan bungkil biji, perlu ditindaklanjuti.

Oleh: Dr.(c) Dadang Gusyana, S.Si, MP.

error: Content is protected !!