Selain memiliki peran penting menjaga lingkungan, Pongamia (Millettia pinnata) juga menyimpan potensi besar untuk memberikan nilai ekonomi. Pohon yang dikenal dengan nama Malapari ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat, sekaligus membuka peluang industri energi hijau di masa depan.
Berikut adalah beberapa manfaat ekonomi dari Pongamia:
1. Sumber Biodiesel Ramah Lingkungan
Biji Pongamia mengandung minyak nabati hingga 30–40%. Minyak ini bisa diolah menjadi biodiesel yang dapat menggantikan solar berbasis fosil. Dengan semakin tingginya kebutuhan energi terbarukan, Pongamia berpotensi menjadi komoditas bernilai tinggi.
2. Pemanfaatan Lahan Marginal
Pongamia bisa tumbuh di lahan tandus atau marginal yang biasanya tidak produktif untuk pertanian pangan. Artinya, lahan yang sebelumnya terbengkalai dapat menghasilkan keuntungan ekonomi dengan menanam Pongamia.
3. Pendapatan Tambahan bagi Petani
Petani yang menanam Pongamia bisa memperoleh tambahan penghasilan dari penjualan biji. Dengan sistem budidaya yang baik, Pongamia bisa dipanen secara berkelanjutan tanpa merusak ekosistem.
4. Produk Turunan Bernilai Jual
Selain biodiesel, Pongamia juga bisa diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi lain, seperti:
- Pelumas nabati
- Sabun & kosmetik herbal
- Pupuk organik dari ampas bijinya
- Bahan baku obat tradisional
Diversifikasi produk ini membuat Pongamia tidak hanya bergantung pada satu pasar.
5. Mendorong Industri Energi Hijau
Pengembangan Pongamia dalam skala besar dapat membuka peluang industri baru di bidang energi terbarukan. Mulai dari pembibitan, pengolahan biji, produksi biodiesel, hingga distribusi, semuanya bisa menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi lokal.
Kesimpulan
Pongamia adalah pohon dengan manfaat ganda: menjaga kelestarian lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi. Bagi masyarakat, menanam Pongamia berarti investasi jangka panjang yang tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga kesejahteraan.
Dengan dukungan riset, edukasi, dan kolaborasi, Pongamia berpotensi menjadi salah satu komoditas strategis dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan mandiri.