Sawit dan Pongamia

Sawit dan Pongamia

Selama dua dekade terakhir, kelapa sawit menjadi tulang punggung energi nabati Indonesia melalui program biodiesel.

Namun, di tengah dorongan transisi energi hijau, muncul tanaman alternatif yang mulai diperhitungkan: Pongamia (Milletia pinnata).

Pohon legum berukuran sedang ini mampu menghasilkan biji dengan kandungan minyak tinggi yang bisa diolah menjadi biodiesel generasi kedua.

Laporan A Technical and Economic Appraisal of Pongamia pinnata in Northern Australia menyebutkan Pongamia berpotensi menjadi solusi ganda: mengurangi emisi gas rumah kaca, menyerap karbon, sekaligus memberi keuntungan ekonomi jangka panjang.

Berbeda dengan kelapa sawit yang membutuhkan lahan subur, Pongamia justru dapat tumbuh di tanah marginal, lahan tandus, hingga area yang terpapar salinitas tinggi atau rawan genangan.

Kemampuan akarnya mengikat nitrogen juga membuatnya bermanfaat memperbaiki kesuburan tanah. Inilah yang membuat Pongamia menarik untuk Indonesia, yang memiliki jutaan hektare lahan kritis dan terdegradasi.

by: Dr.(c) Dadang Gusyana, S.Si, Mp. ( sember: face @dgusyana )

error: Content is protected !!